Minggu, 10 Desember 2017

TIPS BELAJAR DAN BEKERJA TANPA KOPI


[BIARKAN KOPI MU ISTIRAHAT]

Apakah kamu adalah satu diantara banyak orang yang tak bisa lepas dari kopi? Jika iya, Yey! I got my patner. hahaha ^^ Kamu gak sendiri

Sejak kecil saya suka sekali sama yang namanya kopi, banyak dari teman teman di sekeliling ku mengatakan, selera makan saya hampir seperti orang tua. Its ok! No problem.
Hampir menjadi mindset saya jika kopi adalah cara terbaik menumbuhkan semangat dalam diri. That's the reason why coffee become my hero. haha
Fakta mengatakan bahwa senyawa kafein dalam kopi bisa menjadi perangsam sistem saraf pusat untuk menghilangkan kantuk dan meningkatkan kosentrasi dalam bekerja. and its work for me.

Tapi ternyata kopi bisa mengganggu kesehatan apabila terlalu banyak kita konsumsi misalnya (resah, debaran jantung tak menentu, insomia, diuresis, sampai masalah pencernaan) 
Dua hal diatas (insomia dan debaran jantung tak menentu) pernah saya alami ketika pekerjaan menumpuk datang dan ujian menjelang.

Lalu, tiba saat pikiran baik muncul "Saya harus mengurangi konsumsi kopi"  tapi bagaimana cara konsentrasi tanpa peran sang kopi untuk sementara ?

Ini beberapa tips yang bekerja dalam kasus saya :



AIR MINERAL  

 

Saya sudah mencoba banyak hal untuk membuat saya lebih bersemangat. Awalnya saya mengganti konsumsi kopi dengan teh. (Sama sama kafein) tapi... Its doesnt work. hahaha... Gak ada ngaruhnya sama sekali sama saya. :')

Jadi saya mengganti dengan minum lebih banyak air putih. dan berhasil ! Dalam kasus saya air putih menjadi teman yang cukup ampuh dalam menstimulasi semangat dan konsentrasi ku. Dalam beberapa artikel menyatakan bahwa minum air putih bisa membantu menstimulasi sistem saraf dan membuat kita semakin berenergi. Ini disebabkan karena saat berkonsentrasi pada satu hal, otak kita bekerja dengan maksimal. Oleh karena itu kandungan air dalam tubuh kita semakin lama sekamin menurut hingga dehidrasi timbul dan menyebabkan kinerja otak kita semakin menurun serta kelelahan. Di bagian inilah air membantu kita untuk mencegah kinerja otak yang menurun. And its work !

PENERANGAN MAXIMAL


Alasan utama orang-orang disekitar saya mengonsumsi kopi adalah karena ngantuk! 
Ngantuk + Pekerjaan numpuk + Deadline di ujung tanduk = Biuhh, ngopi aja dulu...
Sudah, sudah kalau ngantuk nya tingkat dewa. Skala mata udah nutup sendiri, pikiran dah burem, gak nyambung sana sini. Solusi utamanya bukan KOPI tapiii TIDUR. believe me.
Minum kopi saat ngantuk tingkat dewa dan dipaksakan hanya bisa menyisakan 2 hal dalam kasus saya: 
1. Ngantuk , Minum Kopi, Langsung Tidur alhasil terlelap gak kerasa sampai pagiii
2. Ngantuk, Minum Kopi, paksa bangun beberapa menit, terjaga ampai pagi, gak bisa tidur lagi, jantung berdebar kaya jatuh hati, keringat dingin tak henti, badan ringan seperti sedang tak menapak lagi. 
Udah, dalam kasus saya, udah kapok de minum kopi saat ngantuk banget. Alternatif terpaksanya yang bisa ampuh bagi saya adalah : 

2Ngantuk, Tidur, Masang alarm (kalau alarm jarang ampuh, ganti nada alarm sama yang gak sering terdengar di telinga) dan bangun dengan sendirinya (selama deadline jadi momok pasti bangun kok asal jangan lupa doa sebelum tidur) kalau habis bangun masih ngantuk, itu namanya males. Buat yang Islam segera wudhu dan shalat malam, kalau yang selain itu bisa gosok gigi, minum air putih dan kalau gak mangsa yaaaaaah..... Kopi lagi.. wkwk

***Kembali ke diskusi kita tentang cara mengistirahatkan kebiasaan ngopi kita. 
Agar tetap bisa konsentrasi saat mengerjakan pekerjaan mepet dan krusial tapi tanpa temen kopi, adalah pastikan tempat kamu terang. Kalau perlu seterang lampu teras, atau keluar ruangan sambil menikmati cahya mentari.


( jangan yang setengah setengah ya.. terangnya yang maximal haha ) 

Data yang saya baca mengatakan, penerangan bisa menjadi stimulan untuk membuat otak tetap terjaga hingga bisa menimbulkan semangat dalam tubuh. Selain terang bisa buat kita lebih teliti, terang juga bisa kita semakin semangat guys. 

Dalam kasus saya, biasanya penerangan dan air putih menjadi makanan wajib kalau pingin konsen tapi gak ngopi. ^^
 

MUSIK

 

Kalau yang satu ini makanan wajib kali ya untuk para insan yang butuh moodbooster . MUSIK. Mendengarkan musik beberapa saat bisa memacu detak jantung dan membuat darah mengalir lebih cepat ke tubuh hingga bisa meningkatkan semangat di dalam tubuh. 

Itu kenapa musik bisa cocok digunakan sebagai pemicu bangunnya otak untuk tidak lupa rileks dalam menjalani beratnya pekerjaan atau kemalasan. wkwk nggak jelas, skip.lanjut

Oh iya, dalam kasus saya. Musik, air putih, Penerangan yang baik plus makanan ringan adalah stimulan menyenangkan selain kopi. ^^
Selanjutnya , 

GAME


Sebenarnya saya gak mau masukin ini , karena takut ada yang protes. Tapi ini bisa jadi jalan ampuh untuk memulai pekerjaan yang serius yang menyita energi banyak. 
Bermain game selama 10-20 menit bisa mengaktifkan kembali otak dan tubuh kita dari fase malas. Selain menyenangkan games bisa meningkatkan energi supaya otak kita "bangun" dan bekerja lebih 2E (Efektif dan Efisien) dengan cara yang menyenangkan.
Ini menjadi cara ampuh bagi saya, tapiiii.... Bagi saya pribadi dalam menerapkan langkah ini harus memikirkan management waktu yang baik. Jangan sampai terlarut dengan permainan dan pekerjaan jadi keteteran. 
Pilihlah game yang tidak bersifat membuat penasaran seperti genre adventure, atau virtual macam the sim, apalagi game gak bisa di pause dan memakan waktu lama +addictive macam Dota dkk. NO NO NO. Jangan coba kalau bukan ahlinya. Sekali lagi jangan ambil game yang bikin ketagihan. (Kamu sendiri yang tahu mana game yang gak bisa di hentikan pemakaiannya dan mana yang hanya killing time tapi "cukup" mengasikan buat bisa "melek") Ok ;)
Coba saja permainan kecil tapi mengasikkan, misal  Minesweepers, Catur atau mainan kecil lainnya luxor dll..

Itu lebih recommend bagi saya.. ^^ 
TERAKHIR TAPI BUKAN AKHIR

TEMEN NGOBROL 



Gak perlu dijelaskan, gak ada yang lebih menyenangkan dari punya temen ngobrol di sekitar kita. 
Apa lagi kalau temen ngobrolnya sahabat atau keluuarga yang asik asik dan menyanyangi kita. 
Di jamin langsung semangat belajar dan bekerja..

Tapi inget jangan lupa manajemen waktunya, jangan sampai keterusan sampai lupa kerjaan.
Karna hanya kamu yang paling mengerti momen prioritas yang perlu ada untuk hidup kamu

Sampai disini tips saya, semoga berhasil .. ^^

 

Minggu, 03 Desember 2017

Belajar Menulis [Part 2] Yono Galau, Kang Mamad Bertuah


Ceritanya hari ini saya mau belajar nulis lagi wkwk.
Kali ini, cerita ini terbentuk akibat dari pesan line saya pada seseorang yang ternyata tidak di balas balas padahal bagi saya penting sekali.
Alhamdulillah sudah di read tapi Alhamdulillah belum dibalas sudah 7 menit berlalu.
Ya sudahlah, makanya untuk mengusir prasangka prasangka buruk saya yang ada di pikiran.
Lebih baik saya ngeblog aja mumpung ada quota dan niat. wkwk
So... Ini cerita kedua saya :

Cerpen : Yono Galau, Kang Mamad bertuah


Ahad itu, Mega merah pertanda magrib datang telah muncul dengan gagahnya. Suara ajakan mendirikan shalat terdengar di penjuru desa. Kala itu, kang mamad juru kunci mushola desa segera mengajak anak-anak kecil yang berlarian di latar mushola untuk segera ambil wudhu dan membuat shaf di belakang dengan rapi sembari mengingatkan “Mengko yen pak ustadz wis shalat, jok rame-rame yo! Yen rame lapor ne aku, mengko ra tak bage-i cemilan bar ngaji”* kata kang mamad dengan mata melotot dan senyum jahat [chuckle].

*translate : Nanti kalau pak ustadz shalat, jangan berisik ya! Kalau ada yang berisik laporkan ke aku nanti gak tak kasih makanan setelah ngaji.

Tapi anak kecil tetaplah anak kecil, alhasil merekapun tetap berlarian kesana kemari saat shalat di laksanakan. Seluruh jamaah mushola yang terbiasa dengan hal ini pun tetap khyusuk melaksanakan shalat jamaah walau ada di antara mereka yang tidak khusuk. Beberapa orang yang tidak khusuk melaksanakan shalat dan tersadar akan ketidak khusukannya sesekali beristigfar dan fokus kembali. Usai shalat, kang mamad berdzikir sebentar lalu beranjak ke latar mushola menemui anak-anak untuk melanjutkan sesi mengaji setelah sebelumnya telah di potong adzan magrib tadi. 
Selangkah demi selangkah, tak sengaja ia melihat pemuda dengan mimik sedih duduk bersandar di mushola, kang mamad yang tidak tahan melihat atau penasaran pun segera menghampiri “Ada apa? Mukamu muram durja gitu” sahut kang mamad. “Ah Kang, aku sedang berfikir. Sulit sekali khusuk shalat kang, tadi 3 rakaat saja, aku mikir aneh-aneh mulu kang. Mana tugas sekolah, mana game dota ku ada event pingin buru-buru main, mana amak masak cumi bumbu santan kesukaanku. Aduh,,, gimana nih kang? Tak benar ini, aku dapat pahala tidak ini kang shalat jamaah? Atau aku shalat sendiri aja lah di rumah?”.

 “haduh, haduh tak benar kamu ini Yon, sudah bagus kamu shalat jamaah, lakukan saja terus, yang salah itu fokus kamu, latihan saja luruskan niat, lama-lama jagolah kamu khusuk dalam shalat. Kalau kamu shalat sendiri, yakinkah kamu bisa khusuk shalat? Kata guru sma ku dulu bapak Buchori, beliau pernah bilang “shalat sendiri itu, setan lebih leluasa menggoda. Tapi kalau shalat jamaah godaannya bisa lebih di tekan, apalagi kelebihannya kita bisa fokus, karena shaf rapat, imam memimpin shalat dan kita fokus bersama” gitu seingatku. Jadi uda bagus lah kamu ini shalat jamaah, hidupkan musholah desa kita ini” jawab kang mamad sembari menepuk pundak pemuda bernama Yono itu.

Yono pun mengangguk “Sudah bagus ya berarti kang, alhamdulillah.. tapi kang dapat pahala tidak aku ini, tiga rakaat pikiranku melayang ke mana-mana. Hiks hiks”. “Haduh-haduh jangan lah kamu masalahkan itu, pahala atau tidak itu urusan Allah, di terima atau tidak itu urusan Allah. Kita cuma melakukan yang terbaik yon. Oh iya, aku juga ingat kata Pak Buchori, waktu kami belajar kitab fathul qarib dulu, beliau pernah bilang sebagai intermezzo sepertinya gini beliau bilang “kalau shalat jamaah itu, kalau ada jamaah tidak khusuk , imam khusuk maka  shalat nya di terima. Kalau ada imam tidak khusuk, jamaah ada yang khusuk, shalat jamaahnya diterima, kalau ada dua-duanya gak khusuk, berjamaahnya diterima” gitu katanya. Jadi sudahlah segera kita perbaiki niat, jangan kau muram-muram gitu. Aku juga sering tak khusuk dan aku juga masih memperbaiki diri, jadi ayo kita istiqomah perbaikin diri sama-sama” ujar kang mamad kebanggaan desa.

“Oke kang, aku mau pulang cepat-cepat kalau begitu sebelum shalat isya dimulai” jawab yono sembari berdiri dan memasang mata berbinar. “ngapain kamu pulang? sini temanin aku ngaji bareng anak-anak sembari nunggu isya” jawab kang mamad dengan persuasive.

Tidak dulu hari ini kang, Aku mau menenangkan pikiran. Cumi kesukaanku belum ku santap . Bahaya kalau nanti isya’ aku kepikiran cumi kang!!” sahut yono

“Dasar kamu ini, ya sudah sana pergi, jangan lupa kamu jamaah lagi nanti kalau sudah adzan isya’ memanggil” timpal kang mamad.

“Oke kang !! nanti ku bungkuskan cumi terbaik mamak untuk akang” sahut yono sembari berjalan

“Tob markotob, ku tunggu kamu disini” sahut kang mamad ceria

“Assalamu’alaikum” teriak yono berpamitan sembari bergegas pulang.

“Wa’alaikum salam wr wb” jawab kang mamad.

Kang mamad pun segera kembali ke tujuan awalnya , hem.. mendisiplinkan bocah kampung yang masih berkeliaran di latar mushola.

“Ayo sini,,, ngaji kita....” teriak kang mamad si jaga kunci mushola kampung.



Inspired by alam pikiran yang mencoba mengusir prasangka atas pesan penting yang belum terjawab. Apabila ada salah kata datangnya dari saya, mohon maaf dan terimakasih sudah membaca coretan saya wkwk

Belajar Menulis [Part 1] Back to that moment



Jadi ceritanya kemarin saya mengikuti seminar kepenulisan yang diadakan oleh organisasi yang saya ikuti di kampus. Dalam seminar kemarin kita diberi tips untuk membuat tulisan dari penggalan pemikiran yang ada di otak kita. 
Nah, karena berhubung sekarang hujan dan jam kuliah yang tentatif semakin membuat kita menjadi korban php. Saya berfikir akan lebih baik kalau waktu semi mengganggur ini saya coba untuk membuat tulisan sebagaimana tips yang diberikan kemarin. 


Jadi dipikiran saat ini ada : Hujan  - Sekolah – Aktivitas pagi


“Tik tik tik” suara riuh hujan terdengar harmonis seirama bersama suara tarian keyboard yang nampak akrab dengan jemari yang tak lentik ini. Beradu, berlari, berlomba, mencoba mendeskripsikan angan tentang tiga hal yang terpaut dalam permainan kata. Memaksa angan untuk terbang melayang ke latar tak biasa. Latar masa sekolah yang bahagia. Ada kisah masa lalu tentang gadis mama dengan aktivitas rutinnya. Hujan mengantarkan jemari lincah tuk bercerita, tentang suara adzan subuh dengan langit temaram dihiasi sinar bulan yang terpancar lelah tuk menyambut mentari datang. Adzan subuh menjadi hal paling sakral dalam dunia sekolahnya, tanda pertama tugas rutin datang, menyincingkan selimut berat, mendengar kloteng kloteng piring dan panci pertanda “dapur memanggil”. Hentakan hentakan kaki di teras pertanda “bangun kan si bangkong ke masjid” dan hembusan angin bersama seretan dedaunan yang menggelitik hati dengan kewajiban kedua “segera bereskan kami dengan sapu lidi”. Haha, rindunya masa itu, ketika masih sekolah.

Ketika bacaan favorit pagi bersurah Ar-rahman telah menyambut semangat gembira, ketika dedaunan telah tersenyum ria dengan familinya dalam tabung biru dekomposer kebanggaan kampung. Saat itu, gas lpj mulai merajuk meminta segera “dipekerjakan”. Alamak! 16 tahun terkadang menjadi scene terhebat dalam urusan “me-ngeng-gan” diperkerjakan, hingga mamak mulai meneriakkan mantra mantra penggetar seperti “Perawan isuk-isuk males! Ndang budal”. Kata perawan seolah menjadi mantra wajib untuk membedakan mana kasta “tetua” dan “pekerja” tentu saja yang muda yang bekerja.

Dengan saksi sandal jepit setia bersama “ledok” sawah depan rumah yang akrab berbincang dengan sol karet. Si gadis mama berjalan menyusuri jalan menuju kompi bahan makanan yang selalu ramai dengan gosip bibi bibi kampung tentang harga cabe yang meningkat atau gosip hangat artis kampung sebelah. “Ah,, mungkin ini yang membuat mamak malas mau belanja” kalimat yang selalu terlintas ketika bibi desa mulai beraspirasi bersama kabar burung kemarin yang tak sabar ia sematkan ke dalam pikiran pendatang baru.

Habis lah waktu berbincang bersama bibi desa, mulailah senyum tersungging bersama sayur hijau dan “ikan benggol” yang tak pernah terlupa di jinjing. Ah.. mata ini selalu nikmat ketika memandang suasana pagi, saat temaram di langit berganti menjadi mega merah yang slalu buat kau yakin “hem.. sudah jam enam”.

Di pertengahan jalan, akan selalu ada gerombolan prajurit lucu dengan pemimpin suku ‘si cuming’ berlari lincah dan mengikuti si gadis. Mengeyong dengan 11 prajuritnya sembari melakukan improvisasi suara 1 , 2, 3 bak paduan suara profesional nan riuh seolah berpesan “ayo cepat jalan, kami sudah lapar.. mana benggol kamiii !! meong, meong...” haha, menarik sekali masa itu. #cuming? Apa kamu masih hidup ?

Belanjaan datang, lpg senang, mamak mulai bermain lincah dengan wajan dan perkakas tercinta sembari si anak bersiap sambut petualangan baru bersama kawan seperjuangan.

Ini kisah tentang hujan yang berakhir dalam celotehan nostagia pagi masa sekolah. 


Wkwkwk gak jelas .. its ok ! :D