Lima Alasan Kebaikan Tak Perlu Menunggu
Berbuat baik adalah dasar dari setiap ihsan. Tapi tak ayal realita kerasnya dunia membuat kita terkadang berfikir dua kali untuk berbuat baik untuk sesama. Stimulan terkuat untuk berfikir lebih keras biasanya dimunculkan akibat rasa kecewa. Contoh realnya saja saat kita menolong orang ternyata orang tersebut malah menghianati bak sinetron lama. Kalau kata pribahasa lawas “air susu dibalas air tuba” sakitnya itu di “hati”.
Seseorang pernah berkata “Kenapa harus berbuat baik, Nanti juga kalau udah gak butuh kita ditinggalin” Hem.. Tenang kawan, pemikiran itu memang ga salah karena realitanya memang kebanyakan seperti itu. Tapi gak ada yang salah lo.. Ketika option “berbuat baik”
masih bisa kita lakukan JUST DO IT! Kenapa ? Karena, ingatlah masih ada yang di atas (Allah SWT yang Maha Esa) senantiasa melihat kita. Kalau mereka gak bisa menyayangi kita dengan niat tulus kita. Its Ok! Siapa peduli yang penting kita tenang hati senang. Hehe
Tapi kadang emang sulit loh buat lancarin kebaikan ketika sindrome “rasa kecewa” uda mbekas di hati.. Tapi tenang kawan, ini ada beberapa alasan logis kenapa kebaikan mu tak perlu menunggu !
1. KEBAIKAN ITU SUMBER KEBAHAGIAAN
- Kenapa kebaikan itu sumber kebahagiaan ?
Kebaikan itu di dasari kasih sayang jadi ketika kalian bisa berbuat baik berarti kalian punya alasan kuat untuk membantu, ketika itu kalian memikirkan mereka dan berharap mereka bahagia. Ketika kalian liat mereka bahagia gak perlu ditanyakan lagi “kalian adalah suporter terbaik yang ikut merasakan kebahagiaan mereka”
- Contoh nya nih :
Bayangin kalian sudah kerja, lalu dengan gaji pertama kalian. Kalian mencoba berbuat baik dengan membelikan alat masak kesukaan bunda. (Dasarnya kasih sayang; harapannya: ortu senang) saat milih barang pasti kan kita kebayang Cuma orang yang kita sayang (Bunda suka ini gak ya? Kalau beli ini pasti senyumnya kaya gini, kalau ini pasti senengnya gini?) waktu dapet barangnya dan di kasih kebunda. Yakin seribu yakin, senyum bahagianya bunda hanya karena alat masak yang kamu beli bakal buat kamu ngefly ke angkasa. Wkwk..
Tapi kalau semisal akhirnya datar datar saja. Its ok man! Setidaknya kamu sudah bahagia waktu milih barangnya dan mbayangin ekspresi bahagia orang lain. Setidaknya ketika kebaikan kamu tak direspon baik oleh orang lain (its ok, al insanu bit tafkir, wallahu bit taqdir) manusia hanya berusaha dan Allah yang menentukan. Lapangkan hati kita, usaha lagi buat orang yang ada di sekitar kita bahagia toh setidaknya kalau ada yang menghianati dalam contoh lain dari kebaikan yang kita lakukan. All is well. Masih ada Allah yang mencintai segala kebaikan dan tahu niat tulus kita. Semoga kebaikan kamu diterima sebagai amal ibadah dan meningkatkan kasih sayangNya untuk kita.
Disebutkan dalam sebuah hadits, bahwa Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda
“Apabila Allah mencintai seorang hamba, maka Dia memanggil Jibril; ‘Sesungguhnya Aku mencintai fulan maka cintailah’. Lalu Jibril pun mencintainya, kemudian dia menyeru penduduk langit; ‘Sesungguhnya Allah mencintai fulan maka cintailah’. Maka seluruh penghuni langit juga mencintainya. Kemudian dijadikan dirinya diterima dimuka bumi“.(HR. Bukhari no: 3208, Muslim no: 2637, dari Abu Hurairah radhiyallah ‘anhu.)
2. KEBAIKAN JALAN BAHAGIA DUNIA & AKHIRAT
Siapa sih yang mau menolak kebahagiaan dunia dan akhirat. Setiap orang berlomba-lomba untuk berbuat baik sebagaimana yang diperintahkan oleh Allah SWT.
Kebaikan pada sesama tanpa memandang status dan hal lainnya serta mengesampingkan rasa sakit (kecewa) mu dari perbuatan masa lalunya pada mu adalah satu dari berbagai macam hal yang dapat membawa kita menuju bahagia di dunia dan akhirat. Karena ingat gak? kita akan mempertanggung jawabkan segalanya nanti sendiri-sendiri, dan amal kita yang didasari ikhlas dan kasih sayang insyaAllah bisa menjadi bekal kita memperberat timbangan kita. So.. buat apa lagi nunggu berbuat baik ketika manfaat kebaikan hari ini bisa berbuntut panjang di kehidupan fana maupun kekal nanti?
Berdasarkan firman Allah :
“Dan barangsiapa beriman kepada Allah dan mengerjakan amal yang shaleh niscaya Allah akan memasukkannya ke dalam surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Sesungguhnya Allah memberikan rezki yang baik kepadanya”. (Q.S ath-Thalaaq: 11)
3. KITA GAK HIDUP SENDIRI
Hal ini adalah alasan paling bisa dirasakan semua orang. Kita gak hidup sendiri kawan. Hidup itu ladang “problema” kadang kita diatas kadang kita dibawah. Belum tentu saat kita di bawah kita bisa punya kemampuan berbuat baik karena keterbatasan, tapi saat kita di atas, bersyukur dan selalu ingatlah segala kebaikan yang pernah kita dapatkan. Oleh karena itu jangan ragu untuk berbuat baik selama kita mampu.
Alasan egoisnya
“Kita gak pernah tau hidup kita kedepan, siapa tahu kebaikan kita hari ini mendapat balasan dari Allah ketika hidup kita ada dalam sudut roda terbawah dalam hidup kita”
Alasan dalam sisi lain :
“Tempatkanlah dirimu di sisinya (org yang membutuhkan bantuanmu) seberapa gusar dan bingungnya dia. Darimana lagi dia bisa mendapatkan solusi atas apa yang ia hadapi. Ketika kamu bisa membantu, ayo lakukan cause insyaAllah Allah akan mencatatnya sebagai amal kebaikan. Gak ada salahnya. Kalau dia gak tau cara berterimakasih (atau alasan yang sama yang menjadikan pribahasa air susu di balas air tuba di bakukan) its ok, yang penting niat baiknya, dan yang penting kamu sudah bisa membantunya. Karena Allah tidak pernah membuat suatu pertemuan sebagai hal yang tanpa alasan.
Dari kecil saya suka membaca istilah “jadilah lilin, yang menerangi sekitarnya saat gelap” ingat sekali waktu SD guru saya memotivasi bocah ingusan ini untuk berbuat baik, sampai akhirnya suatu saat saya lupa dengan diri sendiri dan sibuk membantu orang lain. (Ini ternyata pemahaman saya tentang ini salah) Dalam suatu momen atas keluh kesah saya. Ibunda tercintaku berkata “Jangan jadi lilin, jadi lentera saja dia bisa menerangi sekitarnya tapi dia gak habis pakai, atau jadi kaya lampu sekalian” dengan nada menyindir tapi ngena. Haha..
Belajar dari pengalaman maka lebih baik kita berbuat baik semampu kita, dan jangan buat kebaikan sebagai beban dengan melupakan diri sendiri. Kenapa ? karena ini bisa salah niat dan berujung kecewa, jadi hati hati ya...
Jadi Alasan ke-empat intinya
“Jadilah bermanfaat bagi orla tanpa melupakan diri sendiri dengan kebaikan”. Kata dosen KSPK ku “Hidup itu pilihan dan ingat akan ada suatu masa ketika kita pergi dari hidup fana dan terbang meninggalkan pertanyaan ‘Sosok seperti apa kita di kenang’”
Jadi semangat berbuat baik untuk kita semua! *banzai
5. HIDUP PASTI BERTEMU AKHIR
Alasan terakhir di artikel ini adalah Death atau Kematian.
“Kematian” adalah waktu pasti dari setiap perjalanan hidup setiap makhluk yang tak abadi. Oleh karena itu selagi kita bisa membuat kebahagiaan untuk diri sendiri dan orang lain maka ayo kita lakukan. Karena saya, kamu bahkan semua orang tak tau kapan akhir waktu di dunia ini habis untuk kita, dan jangan sampai akhir waktu orang yang kita bisa bahagiaakan berakhir dengan sesal di hati kita masing-masing karena alasan konyol yang berkepanjangan.
Berlomba-lombalah dalam kebaikan dan amal shaleh, itu perintahNya.
Maka sesakit atau sekecewanya kamu atas kebaikan yang kamu torehkan. Tenang kawan. “GAK CUMA KAMU” “U ARE NOT ALONE” banyak peserta kebaikan yang ikut ajang bergengsi ini. Kecewa mu pasti pernah dialami beribu milyar manusia di luar sana tapi liat ! Masih banyak peserta berhati dan bermental baja yang siap menerjang sampai akhir atas ijinNya.
So.. kamu gak iri nih sama peserta macam gitu? Aku aja iri...
Akhir dari artikel ini, Yuk berbuat baik karena Kebaikan tak perlu menunggu !
Author POV :
(Tulisan ini bersumber dari berbagai sumber. Jika ada kesalahan datangnya dari saya. Jika ada kebaikan maka segalanya murni dari Allah yang mempertemukan kita di sini, semoga bermanfaat).
Semoga kita diistiqamahkan dan diberi kemampuan dalam meyebar kebaikan
GANBATTE KUDASAI !! FIGHTING !!
<3 <3 <3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar