Kamis, 09 Februari 2017

THE ASSURANCE SERVICES MARKET

RESUME

CHAPTER 1

THE ASSURANCE SERVICES MARKET






·        Definisi Audit
Proses pengumpulan dan evaluasi bukti tentang informasi untuk menentukan dan melaporkan tingkat kesesuaian informasi dengan kriteria yang berlaku
o   Proses Pengumpulan dan evaluasi bukti dilakukan secara objektif dan sistematis
o   Informasi dalam hal ini adalah bukti baik tertulis atau berupa asersi yang memenuhi kriteria yang dikaji. Contoh informasi dalam hal ini adalah Laporan Keuangan.
o   Kriteria dalam hal ini adalah standar tertentu atas informasi yang dikaji.
 Contohnya : SAK/IFRS untuk audit laporan keuangan dan Peraturan atau prosedur untuk audit kepatuhan
Audit Internal Control dengan kriteria Internal Control Framework oleh COSO

·        Persyaratan audit:
o   Terdapat bukti tertulis untuk keperluan verifikasi atau pengujian audit.
o   Terdapat kriteria atau standar untuk acuan verifikasi atau pengujian audit.

·        Bukti audit (evidence)
Informasi yang digunakan oleh auditor untuk menentukan tingkat kesesuaian informasi dengan kriteria yang berlaku.
o   Contoh bukti audit:
§  Bukti dokumen atau bukti elektronik suatu transaksi.
§  Komunikasi (konfirmasi) tertulis atau elektronik dengan pihak luar organisasi.
§  Dokumen hasil observasi auditor.
§  Pernyataan lisan (yang didokumentasikan) dari klien (pihak yang diaudit).

o   Persyaratan bukti audit,
Kompeten (berkualitas) dan memadai (jumlah mencukupi) agar dapat di bandingkan dengan kriteria yang ada.

·        Proses Audit dilakukan oleh auditor yang sifatnya harus Kompeten dan Independen.
o   Kompeten berarti mumpuni dalam hal tahu tipe bukti yang dibutuhkan dan memenuhi kriteria audit terkait dengan kualitas pendidikan dan pengalaman yang cukup dibidang audit (minimal D3 Akuntansi)
o   Independen berarti objektif meskipun dia dibayar oleh pemilik kepentingan.

·        Hasil dari auditing berupa laporan audit yang merupakan laporan tetang hasil pelaksanaan audit.


·        Alasan perlunya audit:
o   Terdapat potensi kesalahan/error (salah tidak disengaja) pada objek audit.
o   Terdapat potensi kecurangan/fraud (salah disengaja) pada objek audit.

·        PERBEDAAN ANTARA AKUNTANSI DAN AUDIT
Segi
Akuntansi
Audit
Definisi
proses analisis transaksi, pencatatan transaksi, klasifikasi transaksi, pengukuran transaksi, dan pelaporan transaksi dalam bentuk laporan keuangan, berdasarkan SAK/IFRS.
proses pengumpulan dan pengujian bukti pendukung laporan keuangan, berdasarkan SPAP atau ISA, untuk menguji kesesuaian laporan keuangan dengan SAK/IFRS serta ketentuan lain yang berlaku.
Sumber data
Bukti transaksi
Laporan Keuangan dan Bukti Transaksi
Hasil
Laporan Keuangan
Laporan Audit
Tujuan
Menghasilkan Laporan Keuangan yang akuntable dan sesuai dengan kenyataan
Mengevaluasi apakah informasi terkait sudah sesuai dengan kriteria kualifikasi IFRS/SAK dan Standar Audit
Proses
Maju (Bukti à LK)
Mundur (LKà Bukti à Opini)

·        Audit identik sebagai tools untuk menghindari Information risk yang merupakan adanya potensi risiko informasi (salah saji) – pengambilan keputusan berdasarkan informasi yang tidak valid
(Ini krusial karena ketika informasi tidak valid maka LK tidak reliable dan valid sehingga pengambilan keputusan menjadi tidak akurat)

·        Alasan lain kebutuhan audit laporan keuangan:
Bagi PENGGUNA laporan keuangan:
o   Adanya konflik kepentingan antara penyaji dan pengguna laporan keuangan.
o   Adanya pengaruh signifikan laporan keuangan terhadap keputusan bisnis.
o   Kompleksitas penyusunan laporan keuangan, hanya auditor yang menguasai kompetensi untuk melakukan verifikasi atas kewajaran laporan keuangan.
o   Jarak antara penyaji dan pengguna laporan keuangan.

·        Bagi PENYAJI laporan keuangan:
o   Meningkatkan peluang akses ke pasar modal (menjual saham di bursa saham).
o   Menurunkan biaya modal (mendapatkan kredit dengan bunga ringan).
o   Meningkatkan efisiensi dan efektifitas operasi.
o   Menurunkan potensi penyalahgunaan aset.
o   Meningkatkan kualitas pengendalian.

·        Alasan lain Audit diperlukan
o   Remoteness of information (jarak penyaji dan pengguna informasi).
Hubungan antara perusahaan dengan rekan kera membutuhkan info yang handal dari pihak pihak yang berkepentingan maka dari itu audit di butuhkan.
o   Biases dan motives of the provider (bias dan motivasi penyaji laporan keuangan yang tidak sejalan dengan keinginan pengguna laporan)
Audit diperlukan untuk menghindari subjektifitas dalam motivasi penyediaan informasi yang menguntungkan pihak tertentu.
o   Voluminous data (volume data yang besar)
Ruang lingkup yang luas menuntut adanya sistem yang lebih komplek pada saat itu maka diperlukan audit untuk menghindari peluang kesalahan yang dapat terjadi.
o   Complex exchange of transactions (kompleksitas transaksi keuangan).
Kompleksitas dari data transaksi menyebabkan semakin kompleksnya pencatatan, pengakuan yang tepat antar transaksi terkait sehingga perlu adanya audit untuk membantu menghindari information risk yang ada.

Tapi dalam perkembangannya audit menjadi hal yang dilematis untuk perusahaan kecil karena ia lebih senang untuk membayar bunga rendah dari pada menambah biaya lebih untuk audit. (cost-benefit) –

·        Jasa asuran
Jasa profesional yang bersifat independen dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas keputusan bagi pengambil keputusan.
o   Jasa asuran dapat dilakukan oleh akuntan publik atau oleh profesi lain.
o   Salah satu jasa asuran yang dilakukan oleh akuntan publik (CPA) adalah jasa atestasi.

·        Jasa atestasi
Salah satu jasa asuran dalam bentuk audit atas bidang tertentu atau atas asersi yang dibuat pihak ketiga, dengan keluaran berupa laporan hasil audit.
o   Jasa atestasi terdiri dari 5 (lima) kelompok:
§  Audit laporan keuangan
·        Audit Laporan Keuangan.
·        Hasil : Laporan Audit LK
·        Player : CPA
·        Tujuan : Sesuai standart tidak
§  Audit pengendalian internal atas laporan keuangan
·        Audit Kinerja
·        Hasil : Laporan Audit LK
·        Player : CPA
·        Tujuan : Sesuai standart tidak dalam hal organisasi sudah berkembang belum dan bagaimana tingkat 3E nya.
·        Peningkatan Internal Kontrol identifikasi Laporan Keuangan yang kredibel
§  Review laporan keuangan
·        Kegiatan manajemen Laporan Keuangan dengan kegiatan audit per triwulan atau per masa (Dengan jangka pendek)
·        Dilakukan oleh CPA yang feenya lebih kecil dari Auditor CPA tahunan
§  Jasa atestasi atas teknologi informasi
·        Audit reabilitas dan keamanan dari informasi data elektronik.
·        Playernya : CICA da AICPA
·        Penilaian : Privacy, Security, Integtrity, Availability.
§  Jasa atestasi dalam bidang lain yang lebih luas, misalnya jasa asuran atas kontak kredit dengan bank.
·        Contoh-contoh jasa atestasi lain:
o   Asesmen proses keputusan investasi untuk mengidentifikasi risiko investasi.
o   Belanja kamuflase (mystery shopping) untuk menilai cara melayani pelanggan serta kepatuhan pada prosedur.
o   Asesmen risiko atas pengumpulan, distribusi, dan penyimpanan informasi digital.
o   Asesmen risiko kecurangan (fraud) dan tindakan ilegal.
o   Asuran atas bumbu organik pada produk perusahaan.
o   Asesmen atas kepatuhan terhadap persetujuan pembayaran royalty.

·        JASA NON ASURAN
o   Jasa akuntansi dan pembukuan
o   Jasa perpajakan
o   Jasa konsultasi manajemen lain
o   Jasa konsultasi manajemen tertentu

Assurance service digunakan untuk meningkatkan kualitas dari informasi terkait sedangkan Jasa Konsultasi Manajemen digunakan untuk meningkatkan rekomendasi pada manajemen

·        Jenis audit:
o   Audit Operasional
Audit untuk mengevaluasi efisiensi dan efektifitas proses bisnis.
§  Contoh: evaluasi efisiensi dan efektifitas sistem penggajian.
§  Informasi: jumlah data penggajian yang diproses per bulan, biaya pemrosesan, dan jumlah kesalahan.
§  Kriteria: standar efisiensi dan efektivitas pemrosesan data penggajian.
§  Bukti tersedia: laporan kesalahan data/informasi, data gaji, dan biaya pemrosesan gaji.
§  (Jasa audit ini lebih bersifat subjektif dan lebih pantas disebut konsultasi manajemen dibanding audit)

o   Audit Kepatuhan (compliance audit)
Audit untuk menguji kepatuhan praktik terhadap aturan atau prosedur yang berlaku.
§  Contoh: menentukan apakah setiap faktur pembelian dilampiri dokumen permintaan pembelian yang diotorisasi.
§  Informasi: praktik pengadaan barang dan jasa.
§  Kriteria: ketentuan tentang kelengkapan faktur pembelian.
§  Bukti tersedia: arsip faktur pembelian.
§  Hasil audit ini diberikan kepada manajemen karena dia yang merupakan kelompok berkepentingan atas tingkat ketaatan yang telah ditetapkan. Umum nya audit jenis ini dilakukan oleh auditor dalam organisasi terkait.

o   Audit Laporan Keuangan
Audit untuk menguji kewajaran laporan keuangan.
§  Contoh: audit laporan keuangan PT Garuda Indonesia.
§  Informasi: laporan keuangan PT Garuda Indonesia.
§  Kriteria: framework pelaporan keuangan (SAK dan peraturan lain yang berlaku)
§  Bukti tersedia: dokumen transaksi, dokumen pembukuan, bukti-bukti lain yang relevan.

·        Jenis Audit berdasarkan BPK :
o   Audit Operasional
o   Audit Kepatuhan (Compliance)
o   Audit Laporan Keuangan
o   Investigasi
o   Pemeriksaan dengan tujuan tertentu

·        Jenis Auditor
o   Auditor Independen
Auditor bersertifikasi akuntan publik (CPA) yang menjalankan praktik profesional secara independen melalui KAP (Kantor Akuntan Publik) atau Accounting Firm.
o   Auditor Internal
Auditor dalam suatu entitas yang melakukan praktik profesional bidang audit untuk kepentingan manajemen atau komisaris.
(CIA)
o   Auditor Pemerintah
Auditor yang dibentuk oleh pemerintah untuk menjalankan praktik profesional audit dalam lingkungan lembaga pemerintahan, misalnya auditor di BPK atau di BPKP.


Arrens dan tambahannya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar